Tuesday, September 15, 2009

Cadangan Aspal Untuk 600 Tahun

Oleh : Dinas Komunikasi dan Informatika Prov. Jatim
Kamis, 06 Agustus 2009
Cadangan Aspal Indonesia cukup untuk memenuhi kebutuhan Indonesia selama 600 tahun ke depan. Hal ini terbukti, cadangan aspal Buton yang ada di Sulawasi Tenggara mencapai 650 juta ton. Sedangkan kebutuhan Aspal nasional mencapai 1,2 juta ton per tahun.(oby)

Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Panitia Ad Hock II, Yunus Samsudin saat Kunjungan Kerja (Kunker) ke Jatim di Kantor Gubernur Jatim, Kamis, (6/8) mengatakan, Indonesia salah satu pemilik dari dua sumber Aspal Buton di dunia. Selain di Sulawesi Tenggara, Aspal Buton juga terdapat di Negara Trinidad.Namun untuk saat ini, produksi Aspal Buton masih 1,2 juta ton per tahun. Hal ini disebabkan saat memproduksi BUMN yang menggelola Aspal Beku ini mengalami masalah. Untuk itu, diperlukan dua hal untuk dapat meningkatkan produksi, yaitu kebijakan dan teknologi.Untuk kebijakan berdasarkan Keputusan Menteri PU No. 35/2009 tentang Aspal Buton diharapkan seluruh provinsi dapat mengunakan aspal buton. Mewujudkan komitmen pemerintah untuk mendorong pendayagunaan Aspal Buton sebagai momentum tepat untuk mempergunakan produk dalam negeri. Terkait teknologi, masih membutuhkan teknologi dan waktu untuk dapat memproduksi sesuai kebutuhan Indonesia. “Untuk dapat mengembangkan Aspal Buton memang masih membutuhkan waktu. Diperkirakan tahun 2010 dapat memenuhi kebutuhan di Indonesia,” ujarnya. Cadangan aspal buton berasal dari Tambang Kubungka dan Tambang Lawele di Sulawesi Tenggara. Setiap tambang memiliki sifat aspal berbeda-beda, di Tambang Kubungka yang memiliki penetrasi aspal rendah kurang 10 (spesialisasi aspal lebih 40), kadar air tinggi lebih dari 10%. Kadar aspal 12-20%. Sedangkan Tambang Lawale penetrasi aspal normal, kedar air rendah, dan kadar aspal 25-30%. Berdasarkan data dari Nippon Oil Lab dan Highway Reseeach Institute of China Aspal Buton lebih baik dari aspal minyakAspal Buton memiliki beberapa kelebihan dibandingkan aspal yang lain seperti aspal Asiatic, Canada (TLA), Swiss, Perancis dan Bosnia. Aspal Buton lebih murah dibandingkan aspal yang lain, apabila mengunakan aspal dalam negeri ini, dapat menghemat 20-30% anggaran untuk mengaspal.. Harga aspal mengikuti harga minyak dunia, harga minyak dunia saat ini 20 dollar AS. Selain itu Aspal Buton lebih awat dibandingkan aspal yang lain. Terbukti pada 2005 Apal ini diujicoba di Ciamis Jawa Barat dengan curah hujan yang tinggi dan kemiringan 30 derajat aspal ini masih bertahan. ”Aspal Buton lebih ekomomis dibandingkan aspal lain, selain itu dengan mengunakan aspal buton ternyata tidak mengelupas dalam waktu yang lama. Sedangkan mengunakan aspal minyak di Ciamis Jabar mengelupas terlebih dulu,” ungkapnya.Aspal Buton diproyeksikan untuk jalan kabupaten/kota yang ada di Indonesia termasuk Jatim. Volume kendaraan yang melintas dalam satu hari satu malam kurang lebih dua ribu kendaraan. Aspal ini juga dapat digunakan untuk jalan provinsi dan jalan nasional. Aspal ini juga dapat digunakan untuk campuran Aspal hot mix, cold mix, warm mix maupun LPMA.Kondisi jalan di Jatim bervariatif dari baik sampai rusak berat, jalan nasional dengan kondisi baik 1.076.69 km atau 56%, sedang 737,78 km atau 38%, rusak ringan 82,74 km atau 4%. Sedangkan jalan provinsi dalam kondisi baik 208,88 km atau 14%, sedang 1.085,72 km atau 74% dan rusak berat 17,70 km atau 1%. Jalan kabupaten/kota dengan kondisi baik 9.401,21 km atau 38%, sedang 7.145,94 km atau 29%, rusak ringan 6.232,55 km atau 25% sedangkan rusak berat 1.838,44 km atau 7%.Wakil Gubernur Jatim, Drs H Saifullah Yusuf mengatakan, dengan harga aspal yang lebih murah tentu dapat digunakan untuk perbaikan di Jatim. Terbukti, Jatim sudah mengunakan Aspal Buton di Pasuruan dan Probolinggo. “Kalau harganya murah kenapa tidak,” ungkapnya. (oby)

From: www.jatimprov.go.id

No comments:

Post a Comment